Selasa, 12 November 2019

Menceritakan Kembali isi Pidato Bung Tomo

Sang orator revolusioner, Bung Tomo mengumandangkan pidato nya pada tanggal 10 November melalui radio mengawali perperangan dengan Sekutu.

Diawali dengan sapaan kepada pendengar, setelah itu ia mengungkapkan ancaman-ancaman yang diberikan kepada Inggris.
Pemuda-pemuda pada daerah-daerah di Indonesia telah menunjukkan satu pertahanan untuk menaklukan pihak Inggris.
Ia juga menyuruh tunduk untuk memberhentikan pertempuran dengan datangnya pimpinan-pimpinan negara ke Surabaya.

Perintah tentara Inggris kepada rakyat Surabaya saat itu adalah :
1. Menyerahkan senjata yang sudah dirampas dari tentara Jepang
2. Datang mengangkat tangan
3. Membawa bendera putih tanda menyerah kepada pihak Inggris.

Isi dari pidatonya tersebut, yang membangkitkan semangat arek-arek Surabaya adalah kalimat jawaban seluruh pemuda Surabaya pada tentara Inggris yaitu :
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih
merah dan putih,maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga"
Ini membuktikan bahwa rakyat Surabaya saat itu menolak suruhan pihak Inggris dan tidak mau menyerah.
Setelah itu Bung Tomo membicarakan taktik yang dilakukan untuk melawan Sekutu.
Dan, ia bilang kalau bangsa Indonesia akan merdeka karena Tuhan selalu ada di pihak yang benar.
Terakhir,ia melanjutkan dengan takbir dan seruan : Merdeka!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar